Tersedia dua metode pengobatan kanker otak yang dapat dalam jalani, yaitu pengobatan kanker otak secara medis & pengobatan kanker otak alternatif. Pengobatan kanker otak dengan medis dilakukan melalui radiasi (penyinaran), kemoterapi, dan pembedahan untuk mengangkat jaringan otak yang terkena kanker.
Pengobatan kanker secara medis sebagaimana radiasi dan kemoterapi bertujuan merusak dan membunuh sel kanker. Sedangkan pengobatan kanker alternatif lebih ditekankan oleh fungsi disetiap organ tubuh untuk membantu mengatasi dan melawan keganasan serangankeganasan sel-sel kanker.
Ada berbagai alternatif untuk melakukan pengobatan kanker otak, namun pengobatan kanker otak alternatif yang kini banyak diminati oleh si penderita adalah dengan menggunakan herbal, karena biayanya yang terjangkau dan terbukti efektif serta tanpa efek sebelah. Alam menyediakan banyak tumbuhan herbal yang dapat digunakan sebagai herbal antikanker, misalnya, Rumah Semut (Myrmecodia pendans) yang sangat terbukti ampuh mengatasi tumor dan kanker, termasuk penyakit kanker otak.
Hasil penelitian ilmiah dari Pusat Bioteknologi LIPI, mengungkapkan bahwa Sarang Semut memang mengandung senyawa-senyawa rajin yang telah dikenal di dunia medis untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker.
Dr M. Ahkam Subroto, Ahli Peneliti Utama LIPI, mengungkapkan bahwa senyawa aktif yang terkandung dalam Rumah Semut seperti flavonoid, tanin, dan polifenol yang dapat membantu untuk bekerja sebagai antioksidan dalam tubuh untuk menangkal radikal bebas penyebab kanker sehingga sangat cantik dalam mencegah dan mengobati kanker.
Selain itu, Rumah Semut juga mengandung tokoferol dengan efek antioksidan efektif. Berdasarkan Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, Guru Besar Farmasi ITB, kandungan tokoferol dari Sarang Semut sedang tinggi yakni sekitar 313 ppm. Penelitian menunjukkan kalau dengan kadar 12 ppm saja, tokoferol sudah bisa menangkal radikal bebas sebesar 96%. Dengan kadar yang jauh melebihi 12 ppm, maka Sarang Semut terbukti sebagai herbal ampuh dan tercepat dalam menumpas tumor dan kanker.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan Qui Kim Tran dari University National of Hochiminch City bersama rekannya, terbukti bahwa Sarang Serangga ampuh sebagai obat kanker. Dalam penelitiannya Qui Kim Tran menggunakan Sarang Semut yang berbobot 2-3 kg yang kemudian diekstrak secara berbagai pelarut seperti larutan, methanol, dan campuran methanol-air. Mereka lalu menumbuhkan 3 jenis sel kanker yang amat metastasis (pembelahan diri) alias dapat dengan mudah menyebar ke bagian tubuh lain.
Masing-masing hasil ekstraksi tersebut lalu diberikan kepada setiap sel kanker dan membuktikan hasilnya sungguh menakjubkan! Sarang Semut diketahui mempunyai aktivitas antiproliferasi yang begitu kuat!! Yang dapat berarti menghambat penyebaran keganasan sel-sel kanker yang sangat cepat dan abnormal.
Pernyataan-pernyataan di atas selaras dengan respon positif dari para pengguna Sarang Semut. Hal ini terlihat daripada pernyataan Hendro Saputro yang telah memperkenalkan Sarang Semut sebagai tanaman obat mulai tahun 2001.
Ia mengemukakan bahwa mereka yang mengonsumsi herbal ini banyak yang mendapatkan kesembuhan yang benar-benar tuntas, seperti pada penyakit kanker otak, penyakit kanker rahim, serta kanker prostat. Dalam Majalah Natural, Ia berkomentar seperti berikut, “Rata-rata yang meminum rebusan Sarang Semut dan mendapatkan hasil setelah seminggu bahkan ada yang 3 hari sudah terlihat hasilnya”.
Contoh nyata dari komentar tersebut telah dirasakan karet pelanggan Mecodia kapsul (Produk ekstrak Sarang Semut) yang terkena kanker, rata-rata memberitahukan sudah mulai merasakan khasiat hanya setelah menggunakan selama masa 1-2 bulan saja!
Terutama banyak pelanggan yang sudah menjalani pengobatan medis secara obat-obat kimia, juga memadukannya dengan Mecodia, dan merasakan proses kesembuhan yang lebih cepat dari pada sebelumnya. Hal ini cocok dengan komentar Dr Dewata yang dimuat di Majalah Trubus, “Pasien yang memadukan zat antioksidan dan obat zat kimia dokter lebih cepat sembuh daripada hanya menggunakan obat - obatan kimia. ”
0 komentar:
Posting Komentar